Senyawa Kimia Organik MSDS Acetic Acid

 

Acetic acid atau asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah salah satu senyawa kimia organik yang berada dalam golongan asam alkanoat. Asam asetat pekat adalah cairan higroskopis berwarna, dan memiliki titik beku 16,7 derajat celcius. Asam asetat merupakan komponen utama cuka (3โ€“9%) selain air. Asam asetat berasa asam dan mempunyai berbau yang menyengat. Selain diproduksi untuk cuka konsumsi rumah tangga, asam asetat juga diproduksi sebagai prekursor untuk senyawa lain seperti polivinil asetat dan selulosa asetat. Meskipun digolongkan sebagai asam lemah, asam asetat ini bersifat korosif dan bisa menyebabkan iritasi pada kulit.

Definisi MSDS

Menurut Businessdictionary.com, material safety data sheet atau MSDS merupakan dokumen resmi yang berisi informasi-informasi penting terkait tentang karakteristik dan bahaya sebenarnya atau bahaya potensial dari sebuah zat kimia. Sedangkan menurut Canadian Centre for Occupational Health and Safety (CCOHS), Material safety data sheet atau lembar data keselamatan bahan adalah dokumen mengandung informasi tentang bahaya potensial (reaktifitas, kesehatan, lingkungan, dan kebakaran) serta bagaimana bekerja dengan zat kimia secara aman. Contohnya seperti MSDS acetic acid yang berisi seluk beluk informasi tentang asam asetat.

Pedoman Terkena Bahan Kimia

Suatu bahaya akan timbul bila seseorang melakukan kontak dengan sesuatu yang dapat mengakibatkan gangguan atau kerusakan bagi tubuh dengan pajanan berlebih, salah satunya bahan kimia. Risiko kesehatan dapat timbul dari pajanan berbagai bahan kimia yang memiliki sifat beracun dan berbahaya. Bahan kimia yang berbahaya bisa berbentuk cairan, uap,ย  padat, gas, debu, asap, atau kabut dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara utama, yakni menghirup, menelan, penyerapan kulit.

Bagaimanakah pertolongan pertama yang harus dilakukan untuk menolong orang lain atau diri sendiri? Berikut ini merupakan beberapa pedoman sesuai MSDS yang bisa anda terapkan ketika menghadapi situasi darurat ini.

Pertama, terpapar bahan kimia pada mata. Mata yang terkena bahan kimia berbahaya diperlukan untuk segera dilakukan pembilasan dengan air mengalir selama 15-20 menit. Tidak semua bahan kimia mempunyai efek yang sama pada mata (beberapa bahan kimia tidak menimbukan iritasi, namun beberapa bahan kimia lain dapat menimbulkan cedera parah). Pembilasan air perlu segera untuk dilakukan setelah bahan kimia mengenai mata atau kulit. Bila kondisi yang terjadi makin parah maka memerlukan perawatan darurat di rumah sakit, apalagi bila saluran pernafasan juga ikut terganggu. bila diperlukan pembilasan dengan air harus terus dilakukan selama perjalanan menuju rumah sakit.

Kedua terpapar bahan kimia pada kulit. Ketika terjadi pemaparan bahan kimia melewati udara, maka perlu segera untuk menghirup udara segar yang mempunyai kandungan oksigen tinggi. Direkomendasikan untuk dapat menghirup oksigen menggunakan tabung oksigen darurat atau melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Hal ini bertujuan supaya dapat dilakukan perawatan dan pemeriksaan yang lebih teliti.

Ketiga terpapar bahan kimia melalui pencernaan. Muntah tidak bisa menjadi selalu pertolongan pertama ketika bahan kimia tertelan secara sengaja atau tidak sengaja. Sering kali kita mendengar ketika ada yang menelan bahan kimia atau racun perlu segera untuk mengkonsumsi susu penetral racun. Namun menurun evaluasi dari The American Heart Association dan American Red Cross, seseorang yang menelan bahan kimia atau racun tidak perlu mengkonsumsi apapun melalui mulutnya. Namun mempersiapkan penetral racun merupakan upaya pertolongan pertama yang dapat dilakukan.